Menyusuri Jejak Sejarah: Outing Class PKBM Reksonegaran ke Candi Sari Yogyakarta

Menyusuri Jejak Sejarah Outing Class PKBM Reksonegaran ke Candi Sari Yogyakarta

Belajar Tak Harus di Kelas

Dalam dunia pendidikan, pendekatan belajar di luar kelas atau outing class menjadi salah satu metode yang semakin digemari. Kegiatan ini tidak hanya memberikan penyegaran suasana, tetapi juga membuka cakrawala baru bagi para peserta didik. PKBM Reksonegaran Yogyakarta, sebuah lembaga pendidikan kesetaraan yang dikenal dengan pendekatan inovatifnya, kembali menorehkan langkah maju dengan mengadakan outing class ke Candi Sari, Sleman, Yogyakarta.

Candi Sari, sebuah situs budaya bersejarah yang menyimpan cerita spiritual dan arsitektur agung masa lalu, dipilih sebagai destinasi outing kali ini. Dalam suasana yang penuh semangat dan antusiasme, para peserta didik dari berbagai jenjang—Paket A, B, dan C—menjalani sebuah pengalaman belajar yang tak terlupakan. Kata kunci dari kegiatan ini adalah edukatif, kontekstual, dan menyenangkan.

Candi Sari Situs Peninggalan Buddha yang Sarat Makna
Candi Sari Situs Peninggalan Buddha yang Sarat Makna

Sekilas tentang PKBM Reksonegaran Yogyakarta

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Reksonegaran merupakan lembaga pendidikan nonformal yang berdiri sejak 2005 dan berkembang pesat menjadi yayasan resmi pada tahun 2020. Berlokasi di tengah kota Yogyakarta, PKBM Reksonegaran telah menjadi rumah belajar bagi banyak siswa dari berbagai latar belakang usia dan sosial ekonomi.

Dengan kurikulum Merdeka dan pendekatan pembelajaran berbasis pengalaman, lembaga ini berhasil menciptakan lingkungan belajar yang adaptif dan inspiratif. Fokus utama PKBM Reksonegaran tidak hanya pada pembelajaran akademik, tetapi juga pada pengembangan karakter dan keterampilan hidup peserta didik. Inilah yang menjadi latar belakang kuat pelaksanaan outing class ke Candi Sari.

Candi Sari: Situs Peninggalan Buddha yang Sarat Makna

Candi Sari terletak di Desa Bendan, Kalasan, Kabupaten Sleman. Candi ini merupakan warisan kerajaan Mataram Kuno dari abad ke-8, yang dahulu difungsikan sebagai vihara atau tempat tinggal para biksu. Keunikan Candi Sari terletak pada arsitekturnya yang bertingkat dan penuh dengan relief bernuansa ajaran Buddha.

Dengan struktur bangunan dari batu andesit dan ornamen pahatan yang masih terjaga, Candi Sari menjadi lokasi yang tepat untuk menumbuhkan kecintaan peserta didik terhadap sejarah dan budaya lokal. Melalui pendekatan visual dan pengalaman langsung, siswa dapat memahami bahwa candi bukan sekadar bangunan kuno, melainkan simbol spiritual, sosial, dan intelektual pada zamannya.

Suasana Outing Class: Dari Antusias Hingga Refleksi

Kegiatan outing class ke Candi Sari berlangsung pada pagi hari yang cerah. Rombongan PKBM Reksonegaran berangkat bersama dengan bus, penuh semangat dan keceriaan. Setibanya di lokasi, peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok kecil untuk memudahkan proses observasi dan diskusi. Kegiatan ini diawali dengan pengenalan sejarah Candi Sari yang disampaikan oleh tutor sejarah dan pendamping lokal.

Setelah sesi pengantar, peserta diajak berkeliling candi, mengamati bentuk arsitektur, relief, serta fungsi ruangan yang ada di dalam candi. Tidak sedikit siswa yang mencatat, menggambar, atau bahkan bertanya langsung kepada pemandu tentang asal-usul dan fungsi-fungsi candi di masa lalu. Aktivitas ini menumbuhkan rasa ingin tahu dan keterlibatan aktif dalam proses belajar.

Pembelajaran Kontekstual yang Menginspirasi

Salah satu kekuatan utama dari outing class ini adalah keberhasilannya dalam mengintegrasikan pembelajaran akademik dengan pengalaman nyata. Misalnya, dalam mata pelajaran IPS atau Sejarah, peserta didik dapat memahami secara langsung konsep peradaban, kepercayaan, dan nilai budaya. Sedangkan dalam pelajaran Bahasa Indonesia, mereka diberi tugas untuk membuat deskripsi naratif tentang pengalaman mereka di situs sejarah tersebut.

Tidak hanya itu, beberapa siswa dari Paket C bahkan diminta untuk membuat video refleksi sebagai bagian dari tugas penilaian. Dengan pendekatan ini, kegiatan outing class tidak hanya menyenangkan, tetapi juga mengasah kreativitas dan keterampilan berpikir kritis. Hal ini sejalan dengan visi PKBM Reksonegaran yang mengedepankan pembelajaran bermakna.

Nilai Sosial dan Kolaboratif dalam Outing Class

Outing class ke Candi Sari juga menjadi ajang penguatan nilai sosial dan kolaborasi antar peserta didik. Selama kegiatan, mereka belajar bekerja dalam tim, berbagi tugas, dan saling membantu dalam mengumpulkan informasi. Ini merupakan momen penting dalam membangun karakter, seperti tanggung jawab, kepedulian, dan komunikasi efektif.

Para tutor dan pendamping pun turut memberikan bimbingan dalam hal etika saat mengunjungi situs bersejarah. Nilai-nilai seperti menjaga kebersihan, menghormati tempat suci, serta menghargai peninggalan leluhur diajarkan secara langsung. Dengan demikian, outing class ini menjadi wahana pendidikan karakter yang sangat efektif.

Dokumentasi dan Refleksi: Belajar dari Pengalaman

Setelah kegiatan lapangan selesai, peserta didik diarahkan untuk menuliskan refleksi pribadi dan kelompok. Beberapa di antaranya juga menyusun laporan sederhana yang dilengkapi dengan foto, catatan, dan kutipan hasil wawancara selama kunjungan. Semua hasil dokumentasi ini dikumpulkan sebagai bahan penilaian dan portofolio pembelajaran.

Di akhir sesi, perwakilan siswa dari tiap jenjang menyampaikan pengalaman mereka secara lisan di depan kelompok. Banyak dari mereka yang menyatakan bahwa kunjungan ke Candi Sari telah membuka mata mereka akan pentingnya melestarikan budaya dan memahami akar sejarah bangsa. Ini membuktikan bahwa outing class tidak hanya menjadi aktivitas rekreatif, tetapi juga pembentuk kesadaran historis dan nasionalisme.

Pendidikan yang Hidup dan Menghidupkan

Outing class PKBM Reksonegaran ke Candi Sari Yogyakarta menjadi bukti nyata bahwa pendidikan bisa hadir dalam wujud yang menyenangkan, membumi, dan bermakna. Dalam suasana belajar yang terbuka, peserta didik tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga pengalaman yang memperkaya hati dan pikiran.

Sebagai lembaga pendidikan nonformal, PKBM Reksonegaran telah menunjukkan bahwa inovasi dalam pembelajaran adalah kunci untuk menjawab tantangan zaman. Dengan semangat belajar sepanjang hayat, kegiatan semacam ini akan terus menjadi bagian dari perjalanan pendidikan mereka. Outing class ke Candi Sari bukan hanya kunjungan, tetapi perjalanan batin menuju pemahaman yang lebih mendalam tentang sejarah, budaya, dan diri mereka sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *